Arca Totok Kerot merupakan prasasti zaman Raja Sri Aji di Lodaya, Kerajaan Pamenang. Konon kabarnya, dulu ada seorang putri cantik dari Blitar. Sang putri, waktu itu datang ke Pamenang untuk melamar Joyoboyo, yang sangat tersohor kedigdayaannya. Malang bagi sang putri, karena Joyoboyo menolak lamaran itu.
Akhirnya, terjadilah pertempuran hebat di antara keduanya. Karena kalah sakti, putri cantik itu mendapat kutukan dari Joyoboyo, dan berubahlah ia menjadi raksasa wanita berbentuk Dwarapala. Patung raksasa itulah yang hingga kini dikenal sebagai arca Totok Kerot.
ARCA TOTOK KEROT KEDIRI |
Merupakan patung raksasa Dwarapala dengan tinggi sekitar 3 meter. Arca ini merupakan sebuah peninggalan sejarah kerajaan Pamenang Kediri dengan ciri-ciri adanya hiasan Candrakapala, berupa tengkorak bertaring diatas bulan sabit. Hiasan Candrakapala merupakan lambang dari Kerajaan Kediri dan hiasan ini terletak di atas kepala Arca Totok Kerot. Kemungkinan, Arca Totok Kerot ini merupakan pintu gerbang sebelah barat istana kerajaan Kediri. Belum ada penjelasan pasti karena belum pernah dilakukannya penggalian disekitar arca.
Arca Totok kerot adalah sebuah legenda masyarakat yang ada di Kediri,Jawa Timur. Dikisahkan dalam sebuah cerita rakyat yang ada di Kediri,bahwa Totok Kerot adalah penjelmaan putri cantik dari seorang demang di Lodaya (Lodoyo) Blitar yang ingin diperistri oleh Sri Aji Jayabaya. Karena tak mendapatkan restu orang tua, sang putri nekat datang ke Kediri dan terlibat peperangan dengan pasukan dari Kerajaan Kediri. Diceritakan dalam peperangan tersebut kemenangan berpihak kepada sang putri demang dan sebagai tuntutan atas kemenangannya, sang puteri berkeras hati ingin bertemu dengan Prabu Sri Aji Jayabaya. Sang putri mengancam bila keinginannya tersebut tidak dikabulkan sang putri akan berbuat onar.
Tuntutan sang putri akhirnya di kabulkan oleh Prabu Sri Aji Jayabaya. Saat berhasil bertemu dengan Sri Aji Jayabaya dia kembali menyampaikan keinginannya untuk dipersunting sang Prabu. Tetapi Prabu Sri Aji Jayabaya Tetap menolak keinginan sang puteri dan terjadi perang tanding diantara keduanya. Setelah sang puteri terdesak, Prabu Sri Aji Jayabaya mengeluarkan kutukan dengan menyebut sang puteri memiliki kelakuan seperti buto (raksasa), Dan akhirnya terwujudlah sebuah arca raksasa. Arca itulah yang sering disebut sebagai arca Totok kerot.
Bacaan lainnya: